Skip navigation

‘Hiram, raja negeri Tirus, mengirim utusan kepada Daud dan kayu alas, tukang-tukang kayu dan tukang-tukang batu; mereka mendirikan istana bagi Daud. Lalu tahulah Daud, bahwa TUHAN telah menegakkan dia sebagai raja atas Israel dan telah mengangkat martabat pemerintahannya oleh karena Israel, umat-Nya.’ (2 Samuel 5:11-12)

Daud, seorang yang hatinya melekat kepada Tuhan tidak hanya bertanya kepada Tuhan dikala dia mengalami jalan buntu dan kesusahan. Ternyata dia juga bertanya kepada Tuhan ketika dia mengalami promosi. Dia bertanya untuk apa dan mengapa Tuhan mempromosikan dirinya.

Daud dipromosikan Tuhan bukan karena kuat dan gagahnya Daud, dan juga bukan karena paras, pengalamannya. Tetapi karena Israel, umatNya.

Ada kepentingan yang jauh lebih besar yang harus kita penuhi ketika promosi itu datang dalam hidup kita. Bukan unttuk membuat kita serakah dan arogan, tapi justru harus lebih melayani dan rendah hati.

Daud tidak langsung menerima mahkota, tongkat kerajaan dan istana yang megah sekalipun dia telah diurapi oleh Samuel untuk menjadi raja. Sepertinya ada penundaan. Mengapa? karena Tuhan ingin menguji hatinya Daud.

‘Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia. Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.’ (1 Samuel 22:1-2)

Daud ternyata bukan orang yang egois dan mementingkan dirinya sendiri. Dia bersedia untuk menolong orang dalam kesusahan dan masalah. Sekalipun dia sendiri sebetulnya sedang ada dalam masalah besar yaitu menjadi buronan raja Saul yang berniat ingin membunuhnya.

Daud tidak pernah memandang rendah orang lain. Justru dia membapai 400 orang yang sangat bermasalah. Hasilnya memang luarbiasa karena dari situlah muncul pahlawan-pahlawan triwira yang gagah perkasa.

Daud berani meresikokan dirinya, membagi-bagi kehidupannya bagi banyak orang. Ternyata inilah ujian bagi Daud dan Tuhan melihat Daud memang memiliki karakter yang cakap unttuk menjadi raja atas Israel. Raja yang tidak hanya puas dengan kekayaan yang dia miliki, tetapi dia juga menaruh peduli kepada orang-orang di sekitarnya.

Leave a comment